Senin, 09 Desember 2019

Neoimperialisme Berwajah Investasi

Kembali negara disibukkan dengan target investasi. Kini daerah pun ditarget dengan beragam investasi dengan alasan untuk meraih kemajuan dalam percepatan pembangungan. Cilacap misalnya, nilai investasi yang masuk 2019 ini sekitar Rp 72 Triliun. Angka yang cukup fantastis. (https://m.liputan6.com/regional/read/4119396/wow-nilai-investasi-cilacap-2019-capai-rp72-triliun)

Meski nilai investasi itu beragam tidak hanya dalam bentuk modal, akan tetapi hal tersebut dianggap merupakan hal membahagiakan. Dikarenakan memang orientasi ekonomi nasional menitikberatkan pembangunan pada investasi terutama dari asing.

Beragam upaya digunakan untuk makin memuluskan dan mempercepat investasi masuk. Salah satunya dengan penerapan OSS alias Online Single Submission (OSS) atau program pelayanan terpadu satu pintu. Berinvestasi di Cilacap, seorang pemodal tak perlu repot bolak-balik antar gedung karena semua kini dapat dilakukan secara online. Program.ini merupakan bagian dari program pemerintah Jateng untuk mempercepat investasi. Jateng mendapat penghargaan dg pelayanan terbaik se-Indonesia th 2018. Terbaik disini, dlm artian yg paling mudah menyiapkan sistem investasi bagi investor.

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Cilacap, Dian Arinda Murni mengatakan itu berarti terjadi peningkatan sebesar 800 persen dibanding target investasi 2019 yang telah ditetapkan. Investasi terbesar di Cilacap pada 2019 di bidang listrik, gas dan air. Sedangkan investasi kedua terbesar adalah industri kayu.

Besarnya investasi ini menjadikan Cilacap sebagai titik tulang punggung energi nasional, dikarenakan suplai dari PLTU dan Kilang Pertamina menjadikan Cila ca p sebagai Pusat Kegiatan Nasional (PKN) dan memungkinkan pembangunan RTRW mengarah pada kwbutuhan percepatan transportasi. Proyek tol pun mulai digarap di beberapa waktu kedepan.
(https://satelitpost.com/regional/cilacap/rtrw-kabupaten-cilacap-mencakup-kegiatan-pusat-nasional)

Sebagai wilayah  dengan adanya aset nasional didalamnya, maka iklim investasi disuasanakan sedemikian rupa untuk mendukung investasi besar-besaran. Bahkan Cilacap menjadi target sasaran investasi asing masuk karena adanya aset nasional  tersebut. Ibarat gadis manis yang penuh pesona, bahkan pemerintah tak segan menawarkan beragam jenis investasi hanya demi menaikkan pendapatan daerah. Tak ayal, Cilacap digadang sebagai Singapore of The Java oleh Gubernur.

Program investasi jateng juga mrp program yang dianggap dominan, bahkan hal tsb digenjot dengan berbagai cara yang diarahkan oleh presiden jokowi. Perdagangan dan investasi Indonesia akan didorong melalui Lima Prioritas Presiden Joko Widodo, yaitu pengembangan sumber daya manusia, pembangunan infrastruktur, menyederhanakan peraturan, menyederhanakan birokrasi, dan transformasi ekonomi. Hal inilah yang kemudian menjadikan Indonesia dipaksa harus siap  menjadi negara tujuan investasi dunia. (https://www.google.com/amp/s/m.antaranews.com/amp/berita/1177540/kemendag-indonesia-siap-menjadi-negara-tujuan-investasi-dunia)


Pelaksana Bank Dunia

Arahan investasi dunia kepada indonesia merupakan bagian dari strategi tata dunia baru, dalam hal ini sesuai dengan arahan dari Bank Dunia. Menjadikan wilayah asri I donesia mwnjadinsasaran investasi seakan memaksa Indonesia harus menjalankan dengan cepat keinginan negara imperialis dunia menjarah dan mengeksploitasi negeri ini dengan kemudahan yang justru kota berikan.
(https://www.google.com/amp/amp.kontan.co.id/news/dunia-nilai-indonesia-tempat-investasi-yang-tepat)

https://www.google.com/amp/s/www.medcom.id/amp/GKdRl4Eb-4-rekomendasi-bank-dunia-untuk-tarik-investasi-asing

-Pemerintah selama ini hanya memfokuskan pd percepatan investasi tanpa memperhatikan dampaknya dan pengaruhnya pada kesejahteraan masyarakat. Bahkan masyarakat indonesia justru mengalami kemakmuran semu. Dampak kerusakan lingkungan kian menjadi, masuknya tenaga asing justru seakan tak terbendung, masyarakat masih saja memiliki problem pengangguran dan sempitnya lapangan pekerjaan. Lalu kemakmuran itu untuk siapa?
https://m.cnnindonesia.com/ekonomi/20190723142610-532-414710/percuma-ekonomi-tumbuh-kalau-kemakmuran-semu?
https://m.liputan6.com/regional/read/4091817/didesak-pindahkan-tps-limbah-pltu-begini-respon-pemkab-cilacap

Pembangunan Memakmurkan Kapitalisme

Karena negara menerapkan sistem kapitalisme maka beragam macam pembangunan yang dilakukan hari ini hanya menguntungkan dan memakmurkan kaum kapitalis saja. Rakyat tetap saja miskin terbebani dengan beragam macam beban hidup yang semakin hari semakin bertambah.

Kebijakan kapitalistik hanya mengikuti  alur penjajahan neoimperialisme di negeri ini. Ujungnya kepentingan asing kapital yang mendominasi keuntungan. Rakyat tetap saja dibebani pajak tinggi, dan beragam kebijakan kapitalistik sementara investor mendulang keuntungan, bahkan rakyat tak sadar harta kandungan alam di negerinya diboyong ke luar negeri puluhan tahun. 

Kebijakan ini jelas kontradiksi dengan Islam. Dimana dalam Islam tugas dari pemerintah  sejatinya adalah pengatur urusan rakyat bukan berjual beli dengan rakyat. Sudah sewajarnya pemerintah mengupayakan segala sesuatunya mudah dan murah untuk rakyat bukan untuk kaum kapitalis. 

Pengelolaan sumberdaya alam pun seharusnya digunakan untuk kemaslahatan rakyat bukan sekedar memperkaya pihak tertentu saja. Pembangunan infrastruktur pun dalam islam digunakan untuk memudahkan rakyatnya bùkan sekedar mempercepat perekonomian.

Padahal Rasulullah telah mengingatkan kita umat Islam:
Jabatan (kedudukan) pada permulaannya penyesalan, pada pertengahannya kesengsaraan (kekesalan hati) dan pada akhirnya azab pada hari kiamat.” (HR. Ath-Thabrani)

Lalu kenapa penguasa kita hari ini tetap lalai dan justru mengeksploitasi bumi Allah ini semau mereka, menindas rakyat dengan kebijakan pro kapitalis bahkan tidak peduli dengan kerusakan pada bumi Allah?
Semua karena kapitalisme liberal telah menjadi dasar penerapan aturan di negeri ini. Penguasa disetir oleh kepentingan neoimperialisme dengan menggunakan topeng investasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar