Remaja saat ini menjadi sorotan dalam gaya hidup, cara berpikir, hingga remaja milenial dinilai sangat identik dengan dunia media sosial dan gadget. Seakan tau informasi bisa dengan sangat cepat. Dunia ada dalam genggaman. Meski semua itu tergantung dari siapa, latar belakangnya apa, dan motifnya apa.Maka atas dasar inilah remaja banyak yang menjadi target pasar produk kapitalis, beragam produk online dengan platform baru muncul pun jika viral maka akan dengan cepat dilahap remaja.
Bahkan tak sedikit juga remaja menjadi sasaran ekspansi budaya asing, hingga penanaman nilai yang kontra dengan aqidah pun seringkali tidak disadari masuk dalam pemdirinya tak seikiran remaja milenial.Sisi lain ada banyak kebaikan, tapi keburukan pun seakan sulit dicegah. Meski sebenarnya sangat baik sekali jika remaja sebagai pengguna gadget tertinggi memaksimalkan dalam membangun kecerdasan intelektualnya dalam melihat permasalahan umat Islam.
Bagaimanapun, remaja muslim merupakan bagian dari umat Islam, yang sudah seharusnya juga memiliki kepekaan dan tanggung jawab terhadap umat.Remaja harus memahami problematika yang dihadapi umat Islam tidak hanya sekedar meratapi masalahnya sendiri. Dia harus melihat dirinya tak sekedar menjadi seorang manusia saja, tapi dia harus menempatkan dirinya sebagai muslim, dan ada kaitannya dengan saudara muslim lainnya dan agamanya.
مَثَلُ الْمُؤْمِنِ كَمَثَلِ الزَّرْعِ لَا تَزَالُ الرِّيحُ تُفِيئُهُ، وَلَا يَزَالُ الْمُؤْمِنُ يُصِيبُهُ الْبَلَاء
“Perumpamaan seorang mukmin seperti tanaman, angin menerpanya ke kiri dan ke kanan. Seorang mukmin senantiasa mengalami cobaan. Sedangka perumpamaan orang munafik seperti pohon yang kuat tidak pernah digoyangkan angina sampai ia ditebang.” (al-Hadits)
الْمُؤْمِنُ لِلْمُؤْمِنِ كَالْبُنْيَانِ يَشُدُّ بَعْضُهُ بَعْضًا
“Orang mukmin dengan orang mukmin yang lain seperti sebuah bangunan, sebagian menguatkan sebagian yang lain.” [Shahih Muslim No.4684]مَثَلُ الْمُؤْمِنِينَ فِي تَوَادِّهِمْ، وَتَعَاطُفِهِمْ
، وَتَرَاحُمِهِمْ، مَثَلُ الْجَسَدِ، إِذَا اشْتَكَى مِنْهُ عُضْوٌ تَدَاعَى سَائِرُ الْجَسَدِ بِالسَّهَرِ وَالْحُمَّى
“Perumpamaan kaum mukmin dalam sikap saling mencintai, mengasihi dan menyayangi, seumpama tubuh, jika satu anggota tubuh sakit, maka anggota tubuh yang lain akan susah tidur atau merasakan demam.” [HR. Muslim]
Seorang muslim akan menjadi pembela untuk saudaranya, dia akan menjadi cermin untuk saudaranya, membelanya dan memperbaikinya.
الْمُؤْمِنُ مِرَآةُ أَخِيْهِ، إِذَا رَأَى فِيْهِ عَيْباً أَصْلَحَهُ
“Seorang mukmin adalah cermin bagi saudaranya. Jika dia melihat suatu aib pada diri saudaranya, maka dia memperbaikinya.” [sanadnya Hasan]Seharusnya seorang muslim mampu memberikan banyak manfaat untuk saudaranya, seperti dalam hadits:
مَثَلُ الْمُؤْمِنِينَ مَثَلُ النِّحْلَةِ ، إِنْ أَكَلَتْ أَكَلَتْ طَيِّبًا ، وَإِنْ وَضَعَتْ وَضَعَتْ طَيِّبًا ، وَإِنْ وَقَعَتْ عَلَى عُودِ شَجَرٍ لَمْ تَكْسِرْهُ
“Perumpamaan seorang Mukmin seperti lebah, apabila ia makan maka ia akan memakan suatu yang baik. Dan jika ia mengeluarkan sesuatu, ia pun akan mengeluarkan sesuatu yang baik. Dan jika ia hinggap pada sebuah dahan untuk menghisap madu ia tidak mematahkannya.” (HR. Al-Baihaqi]
Atas dasar inilah seharusnya seorang muslim terus menerus memperhatikan nasib saudaranya. Menggali dan mencari solusi untuk menyelesaikannya. Sehingga memahami konstelasi global kondisi umat Islam menjadi suatu kewajiban sebagai seorang muslim.Kita harus paham apa yang terjadi di belahan bumi lainnya.
Bagaimana terjadi peristiwa perampasan tanah di Palestina, bagaimana terjadi pengkhianatan negeri muslim seperti bersekutu dengan Israel yang jelas-jelas mereka secara ofensif memerangi saudara muslim kita di Palestina dan beberapa negeri lainnya. UEA, dan beberapa negara lain di Timur Tengah justru bermesraan dengan Israel. Bahkan UEA akan membangun pangkalan militer bersama Israel di Yaman.
Lalu beragam sikap diskriminatif yang menimpa saudara kita di Kashmir, Uyghur dan negeri Afrika selama berpuluh tahun seakan tidak pernah terbahas dalam diskusi anak-anak umat Islam sendiri. Inilah yang membuat kepekaan dan kepedulian remaja muslim hari ini makin menghilang. Sense sebagai muslim telah dibunuh oleh kesibukan liberal materialistis, disibukkan dengan repotnya memenuhi kebutuhan perut dan dibawah perutnya. Na’udzubillah.
Maka seharusnya seorang muslim siapapun itu, khususnya remaja muslim harus mengetahui ada upaya sistematis yang digencarkan untuk memerangi umat Islam, melemahkan pemikirannya, dan menancapkan nilai-nilai sekuler Barat yang mana jika hal ini dilakukan maka akan memuluskan beragam upaya penjajahan dan penjarahan kekayaan negeri-negeri muslim.
Kita harus menyadari di dunia ini ada negara yang berkuasa sebagai negara pertama, menancapkan ideologinya dan mengatur dunia agar terjerat dalam peta global "The New World Order". Amerika telah memetakan dunia dan membaginya dengan strategi yang sudah dirancang. Mereka menanamkan nilai dan pemikiran mereka, menancapkan para agennya untuk makin menguatkan hegemoninya. Amerika dengan kekuatan ideologi kapitalismenya telah merajai dunia dalam membangun peradaban kapitalis yang sekuler, jauh dari agama.
Lalu ada negara pengikut, dimana negara ini terikat dengan negara lain dalam politik luar negerinya dan sebagian masalah dalam negerinya. Misal Mesir terhadap AS.Ada pula negara satelit, dimana negara yang politik luar negerinya terikat dengan negara lain dalam ikatan kepentingan, bukan ikatan sebagai pengikut. Misal negara satelit adalah Jepang terhadap AS, Australia terhadap AS dan Inggris.Dan di dunia ada negara independen yaitu merupakan negara yang mengelola politik dalam dan luar negerinya sesuai kehendaknya sendiri atas dasar kepentingannya sendiri. Misal Perancis, China, Rusia.Dari pembacaan itulah, maka segala apa yang terjadi di dunia saat ini tidak akan terlepas dari peranan negara pertama.
Karena seperti AS misalnya, mereka tidak menjajah dengan fisik tapi menjajah negeri umat Islam dengan politik dan kebijakan yang di'paksa'kan atas nama arahan lembaga dunia. Berkedok sebagai lembaga dunia yang menolong ekonomi suatu negara, sejatinya ada yang memainkan dominasinya sebagai polisi dunia untuk terus menjajah umat Islam, hingga mencegah kembalinya kemunculan Islam sebagai pemenang di akhir jaman kelak.
Mereka terus berupaya menjadikan umat Islam sebagai target dan sasaran atas dominasi kekufurannya. Melemahkan umat Islam dengan berbagai strategi jahat dengan kedok manis.Maka atas dasar inilah, umat Islam khususnya remaja wajib memahami konstelasi global, untuk mengetahui dimana posisinya saat ini dan apa yang akan dilakukan di dunia ini.Menjadikan arah intelektual mahasiswa dan remaja menuju arah kebangkitan umat merupakan keniscayaan jika dimulai dari menata pola pikirnya agar sesuai dengan arah pandang Islam sebagai cara pandang kehidupan.
Menata umat Islam untuk menjadi pemenang akhir jaman jelas tidak akan dimulai dari generasi plagiat, generasi pembebek atas peradaban Barat. Semua itu akan diraih jila dimulai dari kebangkitan berpikir dan bersikap umat Islam dengan menjadikan Islam sebagai kepemimpinan dalam berpikirnya. Keinginan merealisasikan Islam diterapkan dalam seluruh aspek kehidupan merupakan finalnya perjuangan di bumi Allah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar