Dalam upaya mencegah extraordinary crime berbentuk narkoba, radikalisme, terorisme, Polres Cilacap bersemangat mensosialisasikan Desa Bersinar Terang. Program ini dianggap efektif untuk menjadikan wilayah Cilacap bebas dari perkembangan radikalisme terorisme hingga ormas terlarang. Mengingat wilayah Cilacap termasuk wilayah yang potensial sebagai Pusat Kegiatan Nasional. Banyak aset penting di wilayah Cilacap, yang harus tetap dijaga kelanggengannya sehingga faktor keamanan daerah dianggap menjadi isu utama yang harus diangkat.(https://tribratanews.cilacap.jateng.polri.go.id/jajaran/sosialisai-kampung-bersinar-terang/)
Upaya pembahasan ancaman terorisme dan narkoba dibahas Presiden Joko Widodo sejak 2015 lalu dengan menggelar rapat terbatas (ratas) bersama tiga lembaga negara antara lain Badan Keamanan Laut (Bakamla), Badan Narkotika Nasional (BNN) dan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).
Lalu disikapi dengan lebih serius pada 2018, dimana Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Kementerian Agama (Kemenag), Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), dan Badan Nasional Narkotika (BNN) menandatangi nota kesepahaman untuk memperkuat pencegahan, mempercepat penanggulangan dan pemberantasan penyalahgunaan narkotika dan prekusor narkotika, maupun paham radikal dan intoleransi.
Sejak peristiwa 911, dunia seakan memiliki musuh bersama baru yaitu terorisme islam. Imbas belasan tahun kemudian adalah dengan munculnya perang melawan radikalisme seperti saat ini. Sejak dilakukan penelitian oleh RAND Corporation ketika meneliti muslim Indonesia dan dunia, Kajian penting pertama yang dilakukan Rand Corporation adalah melakukan klasifikasi terhadap umat Islam. Hal ini tertuang pada buku berjudul Civil Democratic Islam, Partners, Resources, and Strategies. Buku ini ditulis oleh Cheryl Benard pada tahun 2003. Pada buku ini Benard mengklasifikasikan umat Islam menjadi: (1) kaum fundamentalis; (2) kaum tradisionalis; (3) kaum modernis; (4) kaum sekularis.
Dalam kajian Rand Corp, kaum fundamentalis memusuhi Barat dan Amerika Serikat pada khususnya dan bermaksud, merusak dan menghancurkan demokrasi modern. Kaum tradisionalis umumnya memiliki pandangan yang lebih moderat, namun ada beragam kelompok tradisionalis. Ada yang dekat dengan kaum fundamentalis. Tidak ada yang sepenuh hati menerima demokrasi modern, budaya dan nilai-nilai modernitas, paling banter menerimanya sekadar hal itu bisa membuat kedamaian yang tidak nyaman.
Kaum modernis dan sekularis adalah yang paling dekat dengan Barat dalam hal nilai dan kebijakan. Namun, umumnya mereka berada pada posisi yang lebih lemah daripada kelompok lainnya; tidak memiliki dukungan kuat, sumber keuangan, infrastruktur yang efektif dan platform publik. Kaum sekular, selain kadang tidak bisa diterima sebagai bagian umat berdasarkan afiliasi ideologis mereka, juga memiliki masalah dalam menangani sektor tradisional dari umat Islam.
Rand Corp kemudian memberikan rekomendasi untuk melakukan strategi pecah-belah terhadap klasifikasi umat Islam tersebut. Keempat strategi tersebut antara lain: (1) Dukung kaum modernis terlebih dulu; (2) Dukung kaum tradisionalis melawan kaum fundamentalis; (3) Hadapi dan pertentangkan kaum fundamentalis; (4) Selektif dalam mendukung sekularis.
Setelahnya pun, NIC National Intelligence Council's milik Amerika pernah memprediksi sebuah kekuatan besar baru pada 2020. Berawal dari Desember 2004, National Intelelligence Council’s (NIC) merilis sebuah laporan yang berjudul, “Mapping the Global Future”. Dalam laporan ini diprediksi empat skenario dunia tahun 2020:
- Davod World: Digambarkan bahwa 15 tahun ke depan Cina dan India akan menjadi pemain penting ekonomi dan politik dunia.
- Pax Americana: Dunia masih dipimpin oleh Amerika Serikat dengan Pax Americana-nya.
- A New Chaliphate: Berdirinya kembali Khilafah Islam, sebuah pemerintahan Islam global yang mampu memberikan tantangan pada norma-norma dan nilai-nilai global Barat.
- Cycle of Fear (Munculnya lingkaran ketakutan). Di dalam skenario ini, respon agresif pada ancaman teroris mengarah pada pelanggaran atas aturan dan sistem keamanan yang berlaku. Akibatnya, akan lahir Dunia ‘Orwellian’ ketika pada masa depan manusia menjadi budak bagi satu dari tiga negara otoriter.
Dari 2 hal ini nampak jelas sebenarnya, bahwa pihak yang bermain dalam kampanye anti radikalisme terutama dalam mencegah sebuah kekuatan besar dunia Islam dengan tegaknya Khilafah adalah Amerika. Mereka memiliki ketakutan besar jika Islam bangkit kembali membangun peradaban besar seperti sebelumnya.
Radikalisme terorisme hanya dijadikan isu politik untuk mengalihkan kejahatan imperialisme mereka, juga untuk menghantam kekuatan besar yang akan muncul sebagai negara adidaya pesaing mereka. Maka upaya adu domba dan beragam strategi akan terus dirancang untuk menakuti umat Islam sendiri pada tegaknya institusi khilafah.
Sehingga dari sini pula kita melihat bahwa program Bersinar Terang hanya menjadi satu bagian kecil dari program kontra terorisme yang dilakukan sesuai arahan Barat. Kebijakan ini menjadi bukti ketidakmandirian negeri ini dalam menjaga stabilitas negeri, kecenderungan mengekor pada kebijakan AS menjadi sebuah kata kuci bahwa negeri ini terjajah secara politik.
Tegaknya Khilafah Sinar Terang Baru di Tengah Kegelapan Kapitalisme
Kaum kafir dan munafik mampu merusak bunga yang hendak bermekaran, tapi mereka takkan mampu mencegah datangnya musim semi. Mereka mampu menghadirkan hiburan malam di dunia untuk menciptkan malam terasa panjang tapi mereka takkan mampu mencegah datangnya pagi.
Karena Khilafah adalah janji Allah, seperti apapun kekuatan mereka lakukan, fitnah mereka tuduhkan, dan kebencian mereka ciptakan takkan pernah bisa menghalangi tegaknya khilafah.
ثُمَّ تَكُونُ خِلاَفَةً عَلَى مِنْهَاجِ النُّبُوَّةِ
"Kemudian akan tegak kembali khilafah atas manhaj kenabian..."(HR.Ahmad)
Khilafah inilah yang nantinya akan menjadi sebuah kekuatan raksasa melawan beragam kezhaliman Di muka bumi, menghentikan hegemoni kekuasaan manusia sombong yang enggan berhukum dan tunduk pada Illahi. Ingatlah, bahwa tugas kita umat Islam adalah masuk Islam secara kaffah, dan menjauhi langkah setan yang jelas akan menyengsarakan manusia. Dan senantiasa melakukan amar ma'ruf nahy munkar.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا ادْخُلُوا فِي السِّلْمِ كَافَّةً وَلَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ ۚ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ
Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu. (TQS Al-Baqarah : 208)
Yakinlah atas dasar keimanan sebagai modal para pejuang akhir jaman, memperjuangkan syariat Allah di muka bumi, akan menjadikan pertolongan Allah itu amat dekat dengan hambaNya yang beriman.
وَلَيَنْصُرَنَّ اللَّهُ مَنْ يَنْصُرُهُ ۗ إِنَّ اللَّهَ لَقَوِيٌّ عَزِيزٌ ﴿٤٠﴾ الَّذِينَ إِنْ مَكَّنَّاهُمْ فِي الْأَرْضِ أَقَامُوا الصَّلَاةَ وَآتَوُا الزَّكَاةَ وَأَمَرُوا بِالْمَعْرُوفِ وَنَهَوْا عَنِ الْمُنْكَرِ ۗ وَلِلَّهِ عَاقِبَةُ الْأُمُورِ
“Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong (agama)-Nya. Sesungguhnya Allah benar-benar Mahakuat lagi Mahaperkasa, (yaitu) orang-orang yang jika Kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi niscaya mereka mendirikan shalat, menunaikan zakat, menyuruh berbuat ma’ruf dan mencegah dari perbuatan yang mungkar; dan kepada Allah-lah kembali segala urusan.” [al-Hajj/22:40-41].
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
وَعَدَ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ لَيَسْتَخْلِفَنَّهُمْ فِي الأرْضِ كَمَا اسْتَخْلَفَ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ وَلَيُمَكِّنَنَّ لَهُمْ دِينَهُمُ الَّذِي ارْتَضَى لَهُمْ وَلَيُبَدِّلَنَّهُمْ مِنْ بَعْدِ خَوْفِهِمْ أَمْنًا يَعْبُدُونَنِي لا يُشْرِكُونَ بِي شَيْئًا وَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذَلِكَ فَأُولَئِكَ هُمُ الْفَاسِقُونَ
“Allah telah menjanjikan kepada orang-orang di antara kamu yang beriman dan mengerjakan amal saleh, bahwa Dia sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumi sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah Dia ridhai (Islam). Dan Dia benar-benar akan mengubah (keadaan) mereka, setelah berada dalam ketakutan menjadi aman sentosa. Mereka tetap menyembahku-Ku dengan tidak mempersekutukan-Ku dengan sesuatu pun. Tetapi barang siapa (tetap) kafir setelah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik.” (QS. An-Nur; 24:55)
Yakinlah, bahwa pertolongan Allah itu kian dekat.
Wallahu a'lam bish-shawab. [ ]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar