Beberapa waktu ini pemberitaan mengabarkan tentang perceraian tertinggi di Jawa Tengah adalah di Kabupaten Cilacap. Kabupaten Cilacap yang digadang menjadi kota industri di Jawa bagian Selatan, bahkan oleh Presiden sempat dikatakan sebagai Singapura of The Java, Justru malah memiliki prestasi yang luar biasa dalam masalah perceraian.
Dari pemberitaan yang ada disebutkan bahwa penyebab utama perceraian adalah masalah ekonomi dan perselingkuhan, meskipun terdapat beberapa penyebab lainnya. Program perceraian memang cukup mendominasi akhir-akhir ini dikarenakan makin menurunnya kualitas sebuah keluarga untuk mampu menjaga ketahanan keluarga yang kuat dalam kondisi saat ini. Di sisi lain menciptakan sebuah keluarga yang kuat dan memiliki ketahanan yang tangguh untuk melawan beragam macam tantangan justru akan dihadapkan dengan masalah kompleks.l, Ketika tidak dibarengi dengan tata aturan yang sempurna untuk menyelesaikan problema manusia.
Sebutlah hari ini masalah perceraian yang menimpa keluarga di Cilacap didominasi oleh maraknya perempuan yang bekerja ke luar negeri menjadi TKW. Dengan alasan ekonomi dan sulitnya lapangan pekerjaan membuat mereka nekat meninggalkan keluarga anak dan suaminya untuk meraih meraih materi tanpa dipikirkan efek jangka panjangnya dari penerapan kebijakan seperti ini.
Seorang ibu yang sudah pergi meninggalkan keluarganya akhirnya kehilangan peran dan fungsinya sebagai pendidik anak-anak mereka juga sebagai istri bagi suaminya. Sehingga yang terjadi dengan adanya kebijakan membolehkan perempuan bekerja ke luar negeri membuat problem sosial di masyarakat semakin besar. Anak-anak terdidik bukan oleh seorang ibu tetapi oleh lingkungan yang notabene rusak. Seorang suami pada akhirnya mencari pemuasan yang lain dengan cara berselingkuh karena jauh dari istrinya.
Kondisi remaja yang masih dikatakan cukup labil akan mendapatkan resiko jangka panjang yang cukup besar jika dia tidak mampu mengarahkan dirinya dan betul-betul menahan diri untuk tidak berkecimpung dalam kehidupan remaja yang liberal. Saat ini harus disadari bahwa kabupaten cilacap yang di gadang menjadi kota industri di Jawa bagian selatan bahkan oleh presiden sempat dikatakan sebagai singapore of the java akan melahirkan beragam masalah pergaulan berat. Mengingat beragam tuntutan adanya industrialisasi membuat tempat hiburan, tempat prostisitusi hingga beragam fasilitas hiburan lainnya makin banyak. Remaja akhirnya berhadapan dengan beragam Industrialisasi berujung liberalisasi. Kehidupan serba bebas mengancan remaja. Seks bebas, pergaulan bebas, hingga kehidupan yang jauh dari Islam akhirnya mengancam remaja muslim hari ini.
Bayangkan jika kondisi liberal serba bebas ditopang dengan adanya keluarga yang dissfungsi, tak berfungsu keluarga sebagai pusat pendidikan, akan kemana arah remaja muslim kita hari ini?
1. Remaja muslim wajib punya jatidiri.
Menjadi remaja muslim di era kekinian menuntut adanya keimanan yang sangat kokoh dan pemahaman agama yang cukup baik. Sehingga akhirnya karakter keislaman dalam dirinya akan menonjol dan terpatri dengan sangat kuat , dia harus meyakini bahwa dirinya adalah makhluk dari Allah sang pencipta. Dan wajib dirinya hidup dengan aturan yang sudah Allah tetapkan. Hal inilah yang akan membentuk jati diri seorang remaja muslim. Muslim taat yang cinta Syariat.
2 Remaja muslim gemar mengkaji dan mendalami Islam.
Kompleksnya problem yang dihadapi remaja saat ini menuntut seorang remaja muslim harus cermat dalam mendalami setiap realita, menganalisanya dan mencari solusi terbaiknya dalam Islam. Sehingga ketika keimanan dan ketaatan ada pada dirinya apa yang sudah direnungi dari setiap permasalahan hidup tersebut akan betul-betul dia sesuaikan penyikapannya dengan ketaatan dan ketundukannya pada Allah.
Memperbanyaj berkumpul.dengan orang sholih dan berdiskusi agama dengan mereka merupakan salah satu penjamin keamanan diri dari kerusakan. Karena jelas, agama seseorang akan dilihat dari temannya.
3. Jangan pernah salah bergaul dalam memilih reman. Karena siapa teman kita akan rerbawa kita pada lingkungannya.
Rasulullah bersabda:
مَثَلُ الْجَلِيسِ الصَّالِحِ وَالْجَلِيسِ السَّوْءِ كَمَثَلِ صَاحِبِ الْمِسْكِ ، وَكِيرِ الْحَدَّادِ ، لاَ يَعْدَمُكَ مِنْ صَاحِبِ الْمِسْكِ إِمَّا تَشْتَرِيهِ ، أَوْ تَجِدُ رِيحَهُ ، وَكِيرُ الْحَدَّادِ يُحْرِقُ بَدَنَكَ أَوْ ثَوْبَكَ أَوْ تَجِدُ مِنْهُ رِيحًا خَبِيثَةً
“Seseorang yang duduk (berteman) dengan orang sholih dan orang yang jelek adalah bagaikan berteman dengan pemilik minyak misk dan pandai besi. Jika engkau tidak dihadiahkan minyak misk olehnya, engkau bisa membeli darinya atau minimal dapat baunya. Adapun berteman dengan pandai besi, jika engkau tidak mendapati badan atau pakaianmu hangus terbakar, minimal engkau dapat baunya yang tidak enak.” (HR. Bukhari no. 2101, dari Abu Musa)
Apa kita akan merasa tenang bersama dengan teman-teman yang tidak mampu membawa kita ke jannahnNya?
4. Remaja muslim tetap berpikir dewasa dan bijak jika dihadapkan pada beragam masalah kehidupan. Misal ortu terlanjur bekerja keluar negeri, atau ayah yang bekerja keliar negeri atai beragam masalah keluarga lainnya.
Berpikir dewasa artinya berpikir sesuai standar berpikir diri kita sebagai seorang mumayyiz juga mukallaf. Artinya dalam mencari soluai kehidupan haruslah dengan tetap memperhatikan kaidah syariatnya seperti apa nash/dalil yang berlaku untuk hal tersebut. Selalu terikat pada syariat, bukan sekedar mengikuti hawa nafsu semata. Ukuran benar salah adalah syariat, ikuran halal harom.juga syariat. Hal inilah yang kemudian harus dijadikan standar penyekesaian masalah dalam Islam.
5. Menjadi agent of change yang menyatu dalam amar ma'ruf nahy munkar.
Islam dan kewajiban dakwah tak bisa dilepaskan. Allah telah memerintahkan srtiap muslim untuk menegakkannya tiap kali ada kemaksiatan.
Karakter umat terbaik takkan meminggalkan amar ma'ruf nahy munkar. Allah berfirman :
كُنتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللهِ وَلَوْءَامَنَ أَهْلُ الْكِتَابِ لَكَانَ خَيْرًا لَّهُمْ مِّنْهُمُ الْمُؤْمِنُونَ وَأَكْثَرَهُمُ الْفَاسِقُونَ
“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka; di antara mereka ada yang beriman dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik“. [Ali Imron :110]
Demikian pula, Allah membedakan kaum mukminin dari kaum munafikin dengan hal ini. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
وَالْمُؤْمِنُونَ وَالْمُؤْمِنَاتُ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَآءُ بَعْضٍ يَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنكَرِ وَيُقِيمُونَ الصَّلاَةَ وَيُؤْتُونَ الزَّكَاةَ وَيُطِيعُونَ اللهَ وَرَسُولَهُ أُوْلاَئِكَ سَيَرْحَمُهُمُ اللهُ إِنَّ اللهَ عَزِيزٌ حَكِيمُُ
“Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebagian mereka (adalah) menjadi penolong sebagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma’ruf, mencegah dari yang mungkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka ta’at kepada Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana“.[At-Taubah:71]
Jadilah remaja muslim yang hebat, yang senantiasa mampu menjadi penolong atas sebagian yang lainnya. Tak terpengarug pada kerusakan, tak terombang ambing akibat malapetaka perceraian keluarga di depan mata. Senantiasalah memahami tugas dan peran fungsi kita sebagai hamba Allah yang senantiasa taat dan teruslah menjadi hamba Allah terbaik di muka bumi, insyaallah surga menanti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar