/ 3 Maret 1924: "Marwah Ummat Yang Hilang" /
Oleh: Yuyun Rumiwati (Forum Muslimah Peduli Generasi dan Peradaban)
#MuslimahNewsID -- / Malapetaka Runtuhnya Khilafah /
Tulisan ini bukan untuk meratapi. Pun bukan untuk memperingati. Tapi untuk mengambil ibrah dan pelajaran dari yang terjadi. Sebagaimana Qs. A-Hasyr: 2 ), "maka ambilah kejadian itu untuk menjadi pelajaran, wahai orang-orang yang mempunyai pandangan!"
3 maret 1924 bertepatan 27 Rajab 1342H, Malapetaka itu tiba. Marwah umat pun tiada. Karena benteng pertahanan Umat telah hilang. Inilah Khilafah Islamiyah Utsmani Yang berpusat di Turki berpulang.
Hilang dan pulangnya bukan alami. Tapi ada rekayasa musuh keji. Inggris dengan antek Mustafa Kamal At-tarturk keturunan Yahudi telah mengakhiri. Bergantilah dengan sistem pemerintahan sekuler republik Turki. Tak heran jika dalam sejarah umum, Mustafa Kamal lebih dikenal bapak pembaharu Turki. Padahal sejatinya adalah antek barat. Aktor Asing atas runtuhnya Khilafah Islam.
Bukan rencana singkat atas keberhasilan Barat melenyapkan Khilafah. Tapi renstra panjang. Dan pemikiran asing "nasionalisme" racun mematikan perusak persatuan umat dalam kesatuan Khilafah. Akibat virus itu, jadilah Arab bangga dengan kearabannya, ingin lepas dari Pusat Khilafah. Turki pun kian bangga dengan keturkiannya. Layak ketika khilafah runtuh. Umat pun terpecah menjadi 50 nation state.
Kemunduran pemikiran umat saat itu turut mempercepat faham asing masuk. Barat pun mengerti, urat nadi kehidupan umat ada pada kuatnya pemikiran dalam memegang teguh agamanya. Ketika pemikiran ini kendor, daya tahan tubuh melemah. Disuntikkan virus nasionalisme, republik, demokrasi. Kematian panjang pun tiba.
Kematian yang berefek hingga kini. Betapa banyak generasi kaum muslim tidak faham bahwa khilafah adalah bagian ajaran agamanya. Bahkan ada yang sengaja menolak, memusuhinya dan memfitnahnya. Inilah bukti keberhasilan musuh Islam merusak, menghancurkan dan menghalangi tegakknya Institusi syar'i ini.
Tragedi suram inilah, awal dari segala malapetaka terjadi. Mulai dari aqidah umat tak lagi terjaga. Ideologi tergantikan kapitalis yang melahirkan ekonomi hutan rimba, yang kuat memakan yang lemah. Politik oportunistis. Sosial budaya liberalis hedonis. Nyawa umat kian tak dihargai. Ghuota menjadi bukti. Dan petaka dalam segala lini yang jelas kita rasakan saat ini.
Saatnya, umat kembali pada marwahnya. Bangkit dari tidurnya. Mengambil label "Kuntum Khoiru Ummah" (Qs. Ali-Imron: 110). Dengan kembali pada fitrah dan habitat aslinya. Menegakkan syariah kaffah dalam naungan Khilafah Islamiyah.
Inilah, obat atas segala macam penyakit di dunia, termasuk Indonesia. Yang siap menyejahterakan muslim maupun non muslim. Bahkan seluruh alam pun akan mendapatkan rahmatnya. Ini bukan janji dan ilusi laksana demokrasi basi. Tapi ini janji Ilahi, kewajiban dan solusi atas setiap masalah yang terjadi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar