Antara ujian dan kecintaan dalam musibah...
✍Banyak manusia yang berkeluh kesah ketika tertimpa musibah.
Padahal didalamnya terdapat banyak kebaikan.
*Bahkan musibah itu termasuk tanda kecintaan Alloh kepada seorang hambanya.*
Nabi صلى الله عليه وسلم bersabda :
إِنَّ عِظَمَ الجَزَاءِ مَعَ عِظَمِ البَلاَءِ ، وَإِنَّ اللَّهَ إِذَا أَحَبَّ قَوْمًا ابْتَلاَهُمْ ، فَمَنْ رَضِيَ فَلَهُ الرِّضَا ، وَمَنْ سَخِطَ فَلَهُ السَّخَطُ
“Sesungguhnya agungnya pahala disertai dengan besarnya cobaan. Sesungguhnya Allah ketika mencintai suatu kaum, maka Dia akan mengujinya. Siapa yang redo maka Dia akan redo dan siapa yang murka, maka Dia juga akan murka.”
(HR. Abu Dawud, 2396dan dihasankan Albany dalam Silsilah As-shohehah, 146)
*Jangan galau dan bersedih ketika tertimpa musibah.*
Setiap manusia pasti pernah mengalami sakit dan musibah selama hidupnya.
*Alloh berfirman :*
وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِنَ الْأَمْوَالِ وَالْأَنْفُسِ وَالثَّمَرَاتِ ۗ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ * الَّذِينَ إِذَا أَصَابَتْهُمْ مُصِيبَةٌ قَالُوا إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ * أُولَٰئِكَ عَلَيْهِمْ صَلَوَاتٌ مِنْ رَبِّهِمْ وَرَحْمَةٌ ۖ وَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُهْتَدُونَ
“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah mereka mengucapkan ‘Inna lillaahi wa innaa ilaihi roji’uun’. Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk ”.
*[Al-Baqaroh : 155-157]*.
*Sakit dan musibah yang menimpa seorang mukmin mengandung hikmah yang merupakan rahmat dari Alloh.*
Sebagian orang sholeh mengatakan “Tanda cobaan itu sebagai balasan dan imbalan adalah tidak sabar ketika ada cobaan dan mengeluh serta mengaduh kepada makhluk.
*Tanda cobaan itu sebagai penghapus dan filter kesalahan adalah adanya kesabaran nan indah tanpa ada keluhan.* Tidak mengeluh dan tidak mengaduh. Tidak berat dalam menunaikan perintah ketaatan.
Tanda cobaan untuk mengankat derajat adalah adanya keredoan dan persetujuan, jiwanya tenang serta damai dalam ketentuan sampai terlampaui (terselesaikan).
Imam Ibnul Qayyim berkata : “Andaikata kita bisa menggali hikmah Alloh yang terkandung dalam ciptaan dan urusan-Nya, maka tidak kurang dari ribuan hikmah. Namun akal kita sangat terbatas, pengetahuan kita terlalu sedikit dan ilmu semua makhluk akan sia-sia jika dibandingkan dengan ilmu Alloh, sebagaimana sinar lampu yang sia-sia dibawah sinar matahari. Dan inipun hanya kira-kira, yang sebenarnya tentu lebih dari sekedar gambaran ini”.
(Syifa-ul Alill hal. 452).
*Memang musibah bagi orang kafir adalah adzab
Akan tetapi musibah yang menimpa seorang mukmin bukanlah adzab*
⏺Adakalanya musibah itu untuk meninggikan derajat, memperbesar pahala, dan sebagai qudwah (teladan) bagi yang lainnya untuk bersabar.
Dari Sa’id berkata,
يَا رَسُولَ اللَّهِ أَىُّ النَّاسِ أَشَدُّ بَلاَءً
الأَنْبِيَاءُ ثُمَّ الأَمْثَلُ فَالأَمْثَل
ُ
“Wahai Rasulullah, manusia manakah yang paling berat ujiannya?” Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab,
“Para Nabi, kemudian yang semisalnya dan semisalnya lagi.”
(HR. Tirmidzi, 2398, Ibnu Majah, 4024, dishohihkan Al Albani dalam At Targhib wa At Tarhib, 3402)
⏺Musibah bisa jadi pula sebagai sebab dihapuskannya dosa,
Rasulullo صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ bersabda:
مَا مِنْ مُسْلِمٍ يُصِيبُهُ أَذًى إِلَّا حَاتَّ اللَّهُ عَنْهُ خَطَايَاهُ كَمَا تَحَاتُّ وَرَقُ الشَّجَر
ِ
“Tidaklah seorang muslim tertimpa suatu penyakit dan sejenisnya, melainkan Alloh akan mengugurkan namanya dosa-dosanya seperti pohon yang mengugurkan daun-daunnya”.
*(HR. Bukhari*)
Sabdanya,
مَا يُصِيبُ الْمُؤْمِنَ مِنْ وَصَبٍ وَلَا نَصَبٍ وَلَا سَقَمٍ وَلَا حَزَنٍ حَتَّى الْهَمِّ يُهَمُّهُ إِلَّا كُفِّرَ بِهِ مِنْ سَيِّئَاتِهِ
"Tidaklah menimpa penderitaan, kesengsaraan, sakit, dan kesedihan yang menimpa seorang mukmin, melainkan dgn semua itu dihapuskan sebagian dosanya.
[HR. Muslim No.4670].
⏺Terkadang musibah itu sebagai adzab yang disegerakan oleh Alloh didunia kepada hambanya untuk kebaikan di akheratnya.
Nabi صلى الله عليه وسلم bersabda,
*“Jika Allah menginginkan kebaikan pada hamba, Dia akan segerakan hukumannya di dunia. Jika Alloh menghendaki kejelekan padanya, Dia akan mengakhirkan balasan atas dosa yang ia perbuat hingga akan ditunaikan pada hari kiamat kelak.”*
(HR. Tirmidzi, 2396 dihasankan Al Albani)
📌Bersyukurlah...!
*Alloh masih memberikan peringatan dengan datangnya musibah atau sakit.*
Betapa banyaknya manusia yang lalai dan menjadi sombong dan takabur karena tidak pernah mendapatkan musibah.
Bukankah namrud, fir'aun, qorun dang yang lainnya menjadi sombong karena selalu sukses dan tidak gagal. Tidak tertimpa musibah...
Alhamdulillah, atas segala nikmat Alloh berupa kebaikan dan ujian.
🍃Abu Yusuf Masruhin Sahal, Lc
Tidak ada komentar:
Posting Komentar