Senin, 19 Februari 2018

TEGAR BERKATA YANG BENAR

TEGAR BERKATA YANG BENAR

Banyak yang ragu untuk berkata benar. Hanya karena masih memperhatikan penilaian dan ridha manusia. Imam Ahmad bin Hanbal telah meninggalkan pesan yang amat dalam,
‏.
تركت رضى الناس حتى قدرت أن أتكلم بالحق.

"Aku tinggalkan ridha manusia, hingga aku mampu untuk berbicara menyampaikan kebenaran." [Siyar A’lam an-Nubala', 11/34]

Imam Al Ghazali pernah menyampaikan suatu resep penting,

اعلم أن من عرف الحق بالرجال حار في متاهات الضلال فاعرف الحق تعرف أهله إن كنت سالكاً طريق الحق وإن قنعت بالتقليد والنظر إلى ما اشتهر من درجات الفضل بين الناس فلا تغفل عن الصحابة وعلو منصبهم فقد أجمع الذين عرضت بذكرهم على تقدمهم وأنهم لا يدرك في الدين شأوهم ولا يشق غبارهم ولم يكن تقدمهم بالكلام والفقه بل بعلم الآخرة وسلوك طريقها

"Ketahuilah bahwa siapa yang mengukur kebenaran dengan tokoh, ia akan tersesat dalam lembah kebingungan. Maka kenalilah kebenaran, pasti kamu akan tahu siapa pemiliknya, jika kamu benar-benar ingin meniti jalan kebenaran.

Tapi jika kamu hanya puas dengan ikut-ikutan dan melihat tren ketokohan manusia, maka jangan lupa tentang shahabat dan ketinggian derajat mereka yang tidak tertandingi. Semua itu diperoleh bukan melalui jalur kalam atau fikih, melainkan melalui jalur ilmu akhirat dan meniti jalannya." [Ihya Ulumiddin, 1/173].

Rabu, 14 Februari 2018

MEMBENCI KEMUNKARAN KARENA DORONGAN KEIMANAN

MEMBENCI KEMUNKARAN KARENA DORONGAN KEIMANAN

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,

ﺇِﺫَﺍ ﻋُﻤِﻠَﺖِ ﺍﻟْﺨَﻄِﻴْﺌَﺔُ ﻓِﻲ ﺍﻟْﺄَﺭْﺽِ، ﻛَﺎﻥَ ﻣَﻦْ ﺷَﻬِﺪَﻫَﺎ ﻓَﻜَﺮِﻫَﻬَﺎ ﻛَﺎﻥَ ﻛَﻤَﻦْ ﻏَﺎﺏَ ﻋَﻨْﻬَﺎ، ﻭَﻣَﻦْ ﻏَﺎﺏَ ﻋَﻨْﻬَﺎ ﻓَﺮَﺿِﻴَﻬَﺎ، ﻛَﺎﻥَ ﻛَﻤَﻦْ ﺷَﻬِﺪَﻫَﺎ.

"Jika sebuah dosa dilakukan di muka bumi, maka siapa saja yang menyaksikannya lalu membencinya dia seperti orang yang tidak menyaksikannya, sedangkan orang yang tidak menyaksikannya namun meridhainya maka dia seperti orang yang menyaksikannya." (al-Jami’ al-Shaghir, no. 689)

FADHILAH SHALAWAT DI MALAM DAN HARI JUMAT

FADHILAH SHALAWAT DI MALAM DAN HARI JUM'AT

قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:

"مَنْ صَلَّى عَلَيَّ فِي يَوْمِ الْجُمُعَةِ وَلَيْلَةِ الجُمُعَةِ مائةَ مرة قَضَىٰ اللهُ لَهُ مِائَةَ حَاجَةٍ سَبْعِينَ مِنْ حَوَائِجِ الآخِرَةِ، وَثَلاَثِينَ مِنْ حَوَائِجِ الدُّنْيَا"( أخرجه البيهقيُّ وغيرُه).


Rasulullah SAW bersabda:

"Barang siapa yang bershalawat kepadaku di hari jum'at dan dimalam jum'at, seratus kali, maka Allah SWT akan mengabulkan seratus hajatnya(kebutuhan-nya).
Tujuh puluh hajat(kebutuhan) di akhirat dan tiga puluh hajat(kebutuhan) di dunia"

[HR. Imam Al-Baihaqi dan lainya]

PESAN INDAH YANG PANTAS DITIRU

"PESAN INDAH YG PANTAS DITIRU"

Semangat Hijrah

Jika engkau melihat seekor semut terpeleset dan jatuh di air,
Maka angkat dan tolonglah...
Barangkali itu menjadi penyebab ampunan bagimu di akherat.

Jika engkau menjumpai batu kecil di jalan yang bisa menggangu jalannya kaum muslimin,
Maka singkirkanlah,
Barangkali itu menjadi penyebab dimudahkannya jalanmu menuju syurga.

Jika engkau menjumpai anak ayam terpisah dari induknya,
Maka ambil dan susulkan ia dengan induknya,
Semoga itu menjadi penyebab Allah mengumpulkan dirimu dan keluargamu di surga.

Jika engkau melihat orang tua membutuhkan tumpangan,
Maka antarkanlah ia...
Barangkali itu mejadi sebab kelapangan rezekimu di dunia.

Jika engkau bukanlah seorang yang mengusai banyak ilmu agama,
Maka ajarkanlah alif ba' ta' kepada anak2 mu,
Setidaknya itu menjadi amal jariyah untukmu..
Yang tak akan terputus pahalanya meski engkau berada di alam kuburmu.

Jika engkau tidak bisa berbuat kebaikan sama sekali,

Maka tahanlah tangan dan lesanmu dari menyakiti sesama makhluk hidup.....

Setidaknya itu akan menjadi sedekah untuk dirimu.

Al-Imam Ibnul Mubarak Rahimahullah berkata:

رُبَّ عَمَلٍ صَغِيرٍ تُعَظِّمُهُ النِّيَّةُ ، وَرُبَّ عَمَلٍ كَبِيرٍ تُصَغِّرُهُ النِّيَّةُ

“Berapa banyak amalan kecil, akan tetapi menjadi besar karena niat pelakunya.

Dan berapa banyak amalan besar, menjadi kecil karena niat pelakunya”

Jangan pernah meremehkan kebaikan,
Bisa jadi seseorang itu masuk surga bukan karena puasa sunnahnya,
Bukan karena panjang shalat malamnya.
Tapi bisa jadi karena akhlak baiknya dan sabarnya ia ketika musibah datang melanda.

Rasulullah bersabda:

« لاَ تَحْقِرَنَّ مِنَ الْمَعْرُوفِ شَيْئًا وَلَوْ أَنْ تَلْقَى أَخَاكَ بِوَجْهٍ طَلْقٍ ».

“Jangan sekali-kali kamu meremehkan kebaikan sedikitpun, meskipun (hanya)bertemu dengan saudaramu dalam keadaan tersenyum".(HR. Muslim)

Mari kita selalu berusaha dg Pikiran dan prilaku positif.

ANTARA UJIAN DAN KECINTAAN DALAM MUSIBAH

Antara ujian dan kecintaan dalam musibah...

✍Banyak manusia yang berkeluh kesah ketika tertimpa musibah.
Padahal didalamnya terdapat banyak kebaikan.
*Bahkan musibah itu termasuk tanda kecintaan Alloh kepada seorang hambanya.*
Nabi صلى الله عليه وسلم bersabda :

إِنَّ عِظَمَ الجَزَاءِ مَعَ عِظَمِ البَلاَءِ ، وَإِنَّ اللَّهَ إِذَا أَحَبَّ قَوْمًا ابْتَلاَهُمْ ، فَمَنْ رَضِيَ فَلَهُ الرِّضَا ، وَمَنْ سَخِطَ فَلَهُ السَّخَطُ 

“Sesungguhnya agungnya pahala disertai dengan besarnya cobaan. Sesungguhnya Allah ketika mencintai suatu kaum, maka Dia akan mengujinya. Siapa yang redo maka Dia akan redo dan siapa yang murka, maka Dia juga akan murka.”
(HR. Abu Dawud, 2396dan dihasankan Albany dalam Silsilah As-shohehah, 146)

*Jangan galau dan bersedih ketika tertimpa musibah.*

Setiap manusia pasti pernah mengalami sakit dan musibah selama hidupnya.

*Alloh berfirman :*

وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِنَ الْأَمْوَالِ وَالْأَنْفُسِ وَالثَّمَرَاتِ ۗ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ * الَّذِينَ إِذَا أَصَابَتْهُمْ مُصِيبَةٌ قَالُوا إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ * أُولَٰئِكَ عَلَيْهِمْ صَلَوَاتٌ مِنْ رَبِّهِمْ وَرَحْمَةٌ ۖ وَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُهْتَدُونَ
“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah mereka mengucapkan ‘Inna lillaahi wa innaa ilaihi roji’uun’. Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk ”.
*[Al-Baqaroh : 155-157]*.

*Sakit dan musibah yang menimpa seorang mukmin mengandung hikmah yang merupakan rahmat dari Alloh.*

Sebagian orang sholeh mengatakan “Tanda cobaan itu sebagai balasan dan imbalan adalah tidak sabar ketika ada cobaan dan mengeluh serta mengaduh kepada makhluk.

*Tanda cobaan itu sebagai penghapus dan filter kesalahan adalah adanya kesabaran nan indah tanpa ada keluhan.* Tidak mengeluh dan tidak mengaduh. Tidak berat dalam menunaikan perintah ketaatan.

Tanda cobaan untuk mengankat derajat adalah adanya keredoan dan persetujuan, jiwanya tenang serta damai dalam ketentuan sampai terlampaui (terselesaikan).

Imam Ibnul Qayyim berkata : “Andaikata kita bisa menggali hikmah Alloh yang terkandung dalam ciptaan dan urusan-Nya, maka tidak kurang dari ribuan hikmah. Namun akal kita sangat terbatas, pengetahuan kita terlalu sedikit dan ilmu semua makhluk akan sia-sia jika dibandingkan dengan ilmu Alloh, sebagaimana sinar lampu yang sia-sia dibawah sinar matahari. Dan inipun hanya kira-kira, yang sebenarnya tentu lebih dari sekedar gambaran ini”.
(Syifa-ul Alill hal. 452).

*Memang musibah bagi orang kafir adalah adzab
Akan tetapi musibah yang menimpa seorang mukmin bukanlah adzab*

⏺Adakalanya musibah itu untuk meninggikan derajat, memperbesar pahala, dan sebagai qudwah (teladan) bagi yang lainnya untuk bersabar.

Dari Sa’id berkata,

يَا رَسُولَ اللَّهِ أَىُّ النَّاسِ أَشَدُّ بَلاَءً
الأَنْبِيَاءُ ثُمَّ الأَمْثَلُ فَالأَمْثَل
ُ
“Wahai Rasulullah, manusia manakah yang paling berat ujiannya?” Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab,
“Para Nabi, kemudian yang semisalnya dan semisalnya lagi.”
(HR. Tirmidzi, 2398, Ibnu Majah, 4024, dishohihkan Al Albani dalam At Targhib wa At Tarhib, 3402)

⏺Musibah bisa jadi pula sebagai sebab dihapuskannya dosa,
Rasulullo صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ bersabda:

مَا مِنْ مُسْلِمٍ يُصِيبُهُ أَذًى إِلَّا حَاتَّ اللَّهُ عَنْهُ خَطَايَاهُ كَمَا تَحَاتُّ وَرَقُ الشَّجَر
ِ
“Tidaklah seorang muslim tertimpa suatu penyakit dan sejenisnya, melainkan Alloh akan mengugurkan namanya dosa-dosanya seperti pohon yang mengugurkan daun-daunnya”. 
*(HR. Bukhari*)

Sabdanya,
مَا يُصِيبُ الْمُؤْمِنَ مِنْ وَصَبٍ وَلَا نَصَبٍ وَلَا سَقَمٍ وَلَا حَزَنٍ حَتَّى الْهَمِّ يُهَمُّهُ إِلَّا كُفِّرَ بِهِ مِنْ سَيِّئَاتِهِ

"Tidaklah menimpa penderitaan, kesengsaraan, sakit, dan kesedihan yang menimpa seorang mukmin, melainkan dgn semua itu dihapuskan sebagian dosanya.
[HR. Muslim No.4670].

⏺Terkadang musibah itu sebagai adzab yang disegerakan oleh Alloh didunia kepada hambanya untuk kebaikan di akheratnya.
Nabi صلى الله عليه وسلم bersabda,

*“Jika Allah menginginkan kebaikan pada hamba, Dia akan segerakan hukumannya di dunia. Jika Alloh menghendaki kejelekan padanya, Dia akan mengakhirkan balasan atas dosa yang ia perbuat hingga akan ditunaikan pada hari kiamat kelak.”*
(HR. Tirmidzi, 2396 dihasankan Al Albani)

📌Bersyukurlah...!
*Alloh masih memberikan peringatan dengan datangnya musibah atau sakit.*

Betapa banyaknya manusia yang lalai dan menjadi sombong dan takabur karena tidak pernah mendapatkan musibah.
Bukankah namrud, fir'aun, qorun dang yang lainnya menjadi sombong karena selalu sukses dan tidak gagal. Tidak tertimpa musibah...

Alhamdulillah, atas segala nikmat Alloh berupa kebaikan dan ujian.

🍃Abu Yusuf Masruhin Sahal, Lc

  

HATI-HATI DENGAN ISTIDRAJ

❌ *HATI-HATI DENGAN ISTIDRAJ*📌

Jika kita tidak segera melakukan Transformasi Diri dengan menjauhi mindset materialisme dari dalam diri kita, sehingga kita terlena dengan kehidupan dunia akhirnya terjebak Istidraj dari Alloh karena kelalaian kita sendiri. Ujung-ujungnya adalah musibah dan kerugian di akhirat kelak.

*Apa itu istidraj?*

Istidraj itu adalah ketika Allah tetap memberikan kita:

✅ 1. *Harta yang berlimpah;*  padahal tidak pernah bersedekah.

✅ 2. *Rezeki berlipat-lipat;* padahal jarang shalat dan terus berbuat maksiat.

✅ 3. *Dikagumi, dihormat;* padahal akhlak bejat.

✅ 4. *Diikuti, diteladani dan diidolakan;* padahal mengumbar aurat dalam berpakaian.

✅ 5. *Sangat jarang diuji sakit;* padahal dosa-dosa menggunung dan membukit.

✅ 6. *Tidak pernah diberikan musibah;* padahal hidup sombong, angkuh dan bedebah.

✅ 7. *Anak-anak sehat-sehat, cerdas-cerdas;* padahal diberikan makan dari harta hasil culas.

✅ 8. *Hidup bahagia penuh canda tawa;* padahal banyak orang karenanya ternoda dan terluka.

✅ 9. *Karirnya terus menanjak;* padahal banyak orang yang diinjak-injak.

✅ 10. *Semakin tua semakin makmur;* padahal berkubang dosa sepanjang umur.

🔥 _Hati-hati karena itulah yang dinamakan *ISTIDRAJ.*_

*Renungkan ayat ini:*

☝ ALLOH _Subhanahu Wa Ta'ala.,_ berfirman:

فَلَمَّا نَسُوا مَا ذُكِّرُوا بِهِ فَتَحْنَا عَلَيْهِمْ أَبْوَابَ كُلِّ شَيْءٍ حَتَّىٰ إِذَا فَرِحُوا بِمَا أُوتُوا أَخَذْنَاهُمْ بَغْتَةً فَإِذَا هُمْ مُبْلِسُونَ

Artinya:
_"Maka tatkala *mereka melupakan peringatan* yang telah diberikan kepada mereka, Kami pun *membukakan semua pintu-pintu kesenangan* untuk mereka; sehingga apabila *mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan* kepada mereka, *Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong*, maka ketika itu mereka terdiam berputus asa."_
*(QS. Al-'An'ām [6] : 44)*

👉 Rasulullah _Shallallahu 'Alaihi Wassalam.,_ bersabda:

إِذَا رَأَيْتَ اللّهَ يُعْطِي الْعَبْدَ مِنَ الدُّنْيَا عَلَى مَعَاصِيهِ مَا يُحِبُّ، فَإِنَّمَا هُوَ اسْتِدْرَاجٌ

*_"Jika kamu melihat ALLOH memberikan dunia kepada seorang manusia pelaku maksiat dengan sesuatu yang ia (pelaku maksiat) sukai, maka sesungguhnya itu adalah ISTIDRAJ."_*
(HR. Ahmad)

Maka jangan silau dengan kesuksesan dan kemegahan yang ditampilkan seseorang. Bisa jadi dia sedang mengalami *istidraj.*

Dan pada saatnya nanti ALLOH _Subhanahu Wa Ta'ala.,_ tiba-tiba akan mencabut semua kenikmatan itu, tanpa dia sadari.

💦 Sebagai orang beriman yang dikasihi ALLOH _Subhanahu Wa Ta'ala.,_ maka *ALLOH _Subhanahu Wa Ta'ala.,_  akan selalu menjaga kita dari segala kemaksiatan, tidak dibiarkan dalam kesesatan.*

💦 _Jadi kalau kita sudah *beramal sholeh,* namun kita masih diberi *ujian / cobaan,* maka itulah tanda *kasih sayang ALLAH Subhanahu Wa Ta'ala., pada hamba-hamba-Nya,* berupa keringanan dosa dan menuju Ampunan-Nya._

SAUDARA YANG SEBENARNYA


SAUDARA YANG SEBENARNYA

Al-Imam Ibnu Hibban rahimahullah berkata:

والإخوان يُعرفون عند الحوائج؛ لأن كل الناس في الرخاء أصدقاء، وشرُّ الإخوان الخاذل لإخوانه عند الشدة والحاجة. اهـ

"Saudara yang sebenarnya diketahui di saat membutuhkan, karena semua orang berteman hanya ketika dalam keadaan senang, dan seburuk-buruk saudara adalah yang menelantarkan saudaranya ketika susah dan membutuhkan."

[Raudhatul Uqala', hlm. 221]

DIANTARA CARA MENGHILANGKAN KESEDIHAN

DIANTARA CARA MENGHILANGKAN KESEDIHAN

Asy-Syaikh Abdurrahman as-Sa'dy rahimahullah berkata:

ومن الأسباب التي تُزيل الهم والغم والقلق: الإحسان إلى الخلق بالقول والفعل.

"Termasuk sebab-sebab yang menghilangkan kesedihan, kecemasan, dan kegalauan adalah berbuat baik kepada orang lain dengan ucapan dan perbuatan."

[Al-Wasailul Mufidah lil Hayatis Sa’idah, hlm. 5]

HATI YQNG MATI

Suatu hari, Ibrahim bin Adham rahimahullah berlalu melewati pasar Bashrah. Manusia pun berkumpul kepadanya seraya berkata, “Wahai Abu Ishaq, sesungguhnya Allah berfirman dalam kitab-Nya, ‘Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kukabulkan bagi kalian’. Sudah sekian lama kami berdoa tapi tidak dikabulkan?”

Beliau menjawab,

يَا أَهْلَ الْبَصْرَةِ، مَاتَتْ قُلُوبُكُمْ فِي عَشَرَةِ أَشْيَاءَ، أَوَّلُهَا: عَرَفْتُمُ اللَّهَ ولَمْ تُؤَدُّوا حَقَّهُ، الثَّانِي: قَرَأْتُمْ كِتَابَ اللَّهِ ولَمْ تَعْمَلُوا بِهِ، وَالثَّالِثُ: ادَّعَيْتُمْ حُبَّ رَسُولِ اللَّهِ وَتَرَكْتُمْ سُنَّتَهَ، وَالرَّابِعُ: ادَّعَيْتُمْ عَدَاوَةَ الشَّيْطَانِ وَوَافَقْتُمُوهُ، وَالْخَامِسُ: قُلْتُمْ نُحِبُّ الْجَنَّةَ ولَمْ تَعْمَلُوا لَهَا، وَالسَّادِسُ: قُلْتُمْ نَخَافُ النَّارَ وَرَهَنْتُمْ أَنْفُسَكُمْ بِهَا، وَالسَّابِعُ: قُلْتُمْ إِنَّ الْمَوْتَ حَقٌّ وَلَمْ تَسْتَعِدُّوا لَهُ، وَالثَّامِنُ: اشْتَغَلْتُمْ بِعُيُوبِ إِخْوَانِكُمْ وَنَبَذْتُمْ عُيُوبَكُمْ، وَالتَّاسِعُ: أَكَلْتُمْ نِعْمَةَ رَبِّكُمْ ولَمْ تَشْكُرُوهَا، وَالْعَاشِرُ: دَفَنْتُمْ مَوْتَاكُمْ وَلَمْ تَعْتَبِرُوا بِهِمْ

“Wahai penduduk Bashrah, hati kalian telah mati pada sepuluh perkara,

Pertama, kalian mengenal Allah tapi tidak menunaikan hak-Nya.

Kedua, kalian membaca Al-Qur’an, tapi kalian tidak mengamalkannya.

Ketiga, kalian mengaku mencintai Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallam, tapi kalian meninggalkan sunnahnya.

Keempat, kalian mengaku memusuhi syaithan, tapi kalian mencocokinya.

Kelima, kalian mengatakan bahwa kami mencintai surga, tapi kalian tidak beramal untuk (memasuki)nya.

Keenam, kalian mengatakan bahwa kami takut dari neraka, tapi kalian menggadai diri-diri kalian untuk neraka.

Ketujuh, kalian mengatakan bahwa kematian adalah benar adanya, tapi kalian tidak bersiap untuknya.

Kedelapan, kalian sibuk membicarakan aib-aib saudara-saudara kalian, sedang kalian mencampakkan aib-aib kalian sendiri.

Kesembilan, kalian memakan nikmat-nikmat Rabb kalian, tapi kalian tidak menunaikan kesyukuran kepada-Nya.

Kesepuluh, kalian telah mengubur orang-orang mati kalian, tapi kalian tidak mengambil pelajaran darinya.”

[Diriwayatkan oleh Abu Nu’aim dalam Hilayatul Auliyâ` 8/15-16. Disebutkan juga oleh Ibnu Abdil Barr dalam Jâmi Bayân Al-‘Ilm no. 1220, Asy-Syâthiby dalam Al-I’tishâm 1/149 (Tahqîq Masyhûr Hasan), dan Al-Absyîhy dalam Al-Mustathraf 2/329.]

DIANTARA PENGHALANG TERBESAR DARI MENERIMA KEBAIKAN

DIANTARA PENGHALANG TERBESAR DARI MENERIMA KEBENARAN

Al-Imam Ibnu Qayyim al-Jauziyyah rahimahullah berkata:
        
والأسباب المانعة من قبول الحق كثيرة جداً، فمنها الجهل به، وهذا السبب هو الغالب على أكثر النفوس، فإن من جهل شيئاً عاداه وعادى أهله، فإن انضاف إلى هذا السبب بغض من أمره بالحق ومعاداته له وحَسَدُهُ، كان المانع من القبول أقوى.

"Sebab-sebab yang menghalangi dari menerima kebenaran sangat banyak, diantaranya ketidaktahuan tentangnya, dan sebab ini yang mendominasi kebanyakan jiwa, karena sesungguhnya siapa yang tidak mengetahui sesuatu maka dia akan memusuhinya dan memusuhi orang-orang yang mengikutinya, dan jika sebab ini ditambah dengan kebencian terhadap orang yang memerintahkannya untuk mengikuti kebenaran, memusuhinya, dan dengki terhadapnya, maka hal yang menghalangi dari menerimanya lebih kuat lagi."

[Hidayatul Hayara, hlm. 233]

KEKUATAN ISTIGHFAR

Kekuatan Istighfar

Kalimat istighfar sering kali diucapkan oleh lisan. Ternyata kalimat ini memiliki manfaat yg begitu besar bagi yg mengucapkannya. Hal ini  dijelaskan oleh Rasulullah ﷺ dalam riwayat Ibn Abbas ra.

✍ Rasulullah ﷺ bersabda:

((عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَبَّاسٍ قَالَ
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ أَكْثَرَ مِنْ الِاسْتِغْفَارِ جَعَلَ اللَّهُ لَهُ مِنْ كُلِّ هَمٍّ فَرَجًا وَمِنْ كُلِّ ضِيقٍ مَخْرَجًا وَرَزَقَهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ..))

"Dari Abdullah bin Abbas, ia berkata;  Rasulullah ﷺَ  bersabda: "Barangsiapa memperbanyak istighfar niscaya Allah akan menjadikan jalan keluar pada setiap kesulitan, dan kelapangan untuk setiap kesempitan serta memberi rizki dari arah yang tidak disangka-sangka."

📙HR. Ahmad, No. 2123.


ORANG YANG TERTIPU

ORANG YANG TERTIPU

Imam Adz-Dzahabi rahimahullah berkata: 

كل من لم يَخْشَ أن يكون في النار، فهو مغرور قد أمن مكر الله به.

"Setiap orang yang tidak takut kalau dirinya akan masuk di neraka, berarti dia telah tertipu, telah merasa aman dari makar Allah terhadap dirinya."

[Siyar A'lam An-Nubala 6/291]

AGAR ALLAH MENOLONG KITA

AGAR ALLAH MENOLONG KITA

Asy-Syaikh Abdurrahman as-Sa'dy rahimahullah berkata:

فمـن عامـل الله فـي حال صحـته وشبابـه وقوتـه عامله الله باللطـف والإعانة فـي حال شدتـه.

"Barangsiapa menjaga muamalah (hubungan) yang baik dengan Allah ketika sehat, muda, dan kuat, maka Allah akan bermuamalah kepadanya dengan kelembutan dan pertolongan ketika dia dalam keadaan susah."

[Al-Fawakihusy Syahiyyah, hlm. 139]

SIAPA.YANG MEMBENCI KEBAIKAN MAKA DIA AKAN TERJATUH PADA KEBURUKAN

SIAPA YANG MEMBENCI KEBAIKAN MAKA DIA AKAN TERJATUH PADA KEBURUKAN

Al-Imam Ibnul Qayyim rahimahullah berkata:

مَنْ رَغِبَ عَنْ إِنْفَاقِ مَالِهِ فِي طَاعَةِ اللَّهِ ابْتُلِيَ بِإِنْفَاقِهِ لِغَيْرِ اللَّهِ وَهُوَ رَاغِمٌ.

"Siapa yang tidak suka membelanjakan hartanya untuk ketaatan kepada Allah, maka dia akan ditimpa dengan membelanjakannya untuk selain Allah dalam keadaan dia tidak menyukainya.

وَكَذَلِكَ مَنْ رَغِبَ عَنِ التَّعَبِ لِلَّهِ ابْتُلِيَ بِالتَّعَبِ فِي خِدْمَةِ الْخَلْقِ وَلَا بُدَّ.

Demikian juga siapa yang tidak suka keletihan untuk Allah, maka dia akan ditimpa dengan keletihan untuk melayani makhluk, mau tidak mau.

وَكَذَلِكَ مَنْ رَغِبَ عَنِ الْهَدْيِ بِالْوَحْيِ، ابْتُلِيَ بِكُنَاسَةِ الْآرَاءِ وَزِبَالَةِ الْأَذْهَانِ، وَوَسَخِ الْأَفْكَارِ

Demikian juga siapa yang tidak suka dengan petunjuk yang berasal dari wahyu, maka dia akan ditimpa dengan pendapat yang kotor, sampah pikiran, dan limbah pemikiran.

فَلْيَتَأَمَّلْ مَنْ يُرِيدُ نُصْحَ نَفْسِهِ وَسَعَادَتَهَا وَفَلَاحَهَا هَذَا الْمَوْضِعَ فِي نَفْسِهِ وَفِي غَيْرِهِ

Maka siapa saja yang menginginkan kebaikan, kebahagiaan, dan keberuntungan untuk dirinya, hendaklah dia memperhatikan hal ini pada dirinya dan pada orang lain."

[Madarijus Salikin, jilid 1 hlm. 184]
------------------------

PERKARA YANG BANYAK MENIPU DAN MEMBINASAKAN SEORANG HAMBA

PERKARA YANG BANYAK MENIPU DAN MEMBINASAKAN SEORANG HAMBA

Al-Imam Ibnu Qayyim al-Jauziyyah rahimahullah berkata:

‏كم من قلب منكوس وصاحبه لا يشعر، وكم من مفتون بثناء الناس عليه ومغرور بستر الله عليه، وكل هذه عقوبات وإهانة، ويظن الجاهل أنها كرامة.

"Betapa banyak hati yang terbalik dalam keadaan pemiliknya tidak menyadari, dan betapa banyak orang yang tertipu dengan pujian orang lain terhadap dirinya dan terlena karena Allah menutupi aib-aibnya. Ini semua merupakan hukuman dan kehinaan, namun orang yang bodoh menyangkanya bahwa itu merupakan kemuliaan."

[Ad-Da' wad Dawa', hlm. 140]

PERBEDAAN PRINSIP HIDUP ORANG-ORANG DAHULU DAN SEKARANG

PERBEDAAN PRINSIP HIDUP ORANG-ORANG DAHULU DAN SEKARANG

Aun bin Abdillah rahimahullah berkata:

‏إن من كان قبلكم كانوا يجعلون للدنيا ما فضل عن آخرتهم، وإنكم اليوم تجعلون لآخرتكم ما فضل عن دنياكم.

"Sesungguhnya orang-orang sebelum kalian menjadikan waktu untuk dunia apa yang tersisa setelah untuk akhirat mereka, sedangkan kalian menjadikan waktu untuk akhirat kalian apa yang tersisa dari urusan dunia kalian."

[Hilyatul Auliya', jilid 4 hlm. 242]

SEMOGA ALLAH MEMBERI KITA MADU

SEMOGA ALLAH MEMBERI KITA "MADU"

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

" إذا أحبَّ اللّه عبداً عسّلَه ! ".
قالوا : ما عسّلَه ؟
قال : "يفتح اللّه - عز وجل - له عملاً صالحاً قبل موته ثمّ يقبضه عليه ".

"Jika Allah mencintai seorang hamba, maka Allah akan memberinya "madu"

Para sahabat bertanya;

"Apa makna memberinya madu?"

Beliau menjawab: "Allah akan membukakan baginya amalan shalih sebelum matinya, kemudian Allah mematikan dirinya di atas amalan shalih tersebut (husnul khatimah-pent)."

(HR. Ahmad 17819)

KEBANYAKAN ORANG MENYIA-NYIAKAN WAKTUNYA

KEBANYAKAN ORANG MENYIA-NYIAKAN WAKTUNYA

Asy-Syaikh Muhammad Shalih al-Utsaimin rahimahullah

Allah Ta'ala berfirman:

ﺣَﺘَّﻰ ﺇِﺫَﺍ ﺟَﺎﺀَ ﺃَﺣَﺪَﻫُﻢُ ﺍﻟْﻤَﻮْﺕُ ﻗَﺎﻝَ ﺭَﺏِّ ﺍﺭْﺟِﻌُﻮﻥِ. ﻟَﻌَﻠِّﻲ ﺃَﻋْﻤَﻞُ ﺻَﺎﻟِﺤﺎً ﻓِﻴﻤَﺎ ﺗَﺮَﻛْﺖُ.

"Hingga apabila kematian datang kepada salah seorang diantara mereka maka dia mengatakan, "Wahai Rabbku, kembalikanlah aku (ke dunia) agar aku bisa beramal shalih yang aku tinggalkan." (QS. Al-Mu'minun: 99-100)

Agar tidak menyia-nyiakan waktu, dia tidak mengatakan, "Agar aku menikmati harta, atau menikmati istri, atau menikmati kendaraan, atau menikmati istana." Tetapi dia mengatakan, "Agar aku bisa beramal shalih yang aku tinggalkan."

Waktu telah berlalu namun engkau tidak mendapatkan manfaat darinya. Jadi waktu adalah sesuatu yang paling berharga, namun itu sekarang ini menurut kita merupakan sesuatu yang paling tidak berharga. Kita membiarkan waktu kita yang banyak berlalu begitu saja tanpa faedah, bahkan kita membiarkan waktu kita yang banyak dengan melakukan hal-hal yang merugikan.

Saya tidak berbicara tentang keadaan satu orang, bahkan saya berbicara tentang keadaan kaum Muslimin secara umum. Hari ini -sangat disayangkan- mereka tenggelam dalam lupa, hal yang sia-sia, dan kelalaian. Mereka tidak serius dalam urusan agama mereka. Mayoritas mereka dalam kelalaian dan kemewahan. Mereka hanya sibuk memperhatikan kemewahan untuk badan mereka, walaupun konsekuensinya merusak agama mereka. [Syarh Riyadhus Shalihin, jilid 1 hlm. 345]

KESEMPURNAAN AMAL

KESEMPURNAAN AMAL

Berkata Ja'far bin Muhammad kepada Sufyan Ats-Tsauri rahimahumallah,

لا يتم المعروف إلا بثلاثة : بتعجيله، و تصغيره (إن كان كبيرا)، و ستره"

"Tidaklah sempurna perbuatan baik kecuali dengan 3 perkara:

1. Segera mengerjakannya (tanpa menunda-nunda).

2. Menganggapnya sebagai amalan yang kecil (meskipun amalan yang besar).

3. Menyembunyikannya (dari manusia)."

[Hilyatul Auliya' : 3/ 198].

[Sumber || Majalah Qudwah Edisi 56 hal. 91]

BAHAYA AMAL TANPA ILMU


BAHAYANYA AMAL TANPA ILMU

Al-Imam Muhammad bin Sirin rahimahullah berkata:

إن قومًا تركوا طلب العلم ومجالسة العلماء وأخذوا في الصلاة والصيام حتى يبس جلد أحدهم على عظمه، ثم خالفوا السنّة فهلكوا وسفكوا دماء المسلمين

"Sesungguhnya suatu kaum meninggalkan menuntut ilmu dan tidak mau bermajelis dengan ulama dan mereka hanya semangat mengerjakan shalat dan puasa hingga kering kulit salah seorang dari mereka di atas tulangnya. Kemudian mereka menyelisihi as-Sunnah sehingga mereka binasa dan menumpahkan darah kaum Muslimin.

فوالذي لا إله غيره، ما عمل أحد عملاً على جهل إلا كان يفسد أكثر مما يصلح.

Maka demi dzat yang tidak ada sesembahan yang benar selain Dia, tidaklah seseorang mengerjakan sebuah amal yang dilandasi kebodohan, kecuali dia lebih banyak merusak dibandingkan memperbaiki."

[Al-Istidzkar, karya Ibnu Abdil Barr, VIII/616]

SEBAB DIMUDAHKANNYA KEMAKSIATAN

Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah berkata:

الله يبتلي المرء بتيسير أسباب المعصية حتى يعلم سبحانه من يخافه بالغيب.

"Allah menguji seorang hamba dengan memudahkan sebab-sebab kemaksiatan, hingga Dia mengetahui siapa yang takut kepada-Nya dalam keadaan tidak melihat-Nya."

[Al-Qaulul Mufid, jilid 1 hlm. 200]
-------