Rabu, 10 Februari 2021

Sadar Potensi Diri, Kunci Menuju Kemenangan




WhatsApp akhirnya  menunda keharusan bagi penggunanya membagi data pribadi ke platform Facebook. Mulanya, tenggat itu direncanakan berlaku mulai 8 Februari.WhatsApp menunda karena cemas penggunanya eksodus pindah menggunakan aplikasi pesan singkat lainnya jika kebijakan itu diberlakukan. Hal ini terjadi setelah sebagian besar masyarakat ramai memberitakan kebijakan baru dan mengkhawatiri keamanan aplikasi whatsapp ini.

Kenyataan bahwa whatsapp mengubah kebijakan memang sudah direncanakan sejak dimiliki Facebook. Beberapa waktu lalu, mengirimkan ultimatum kepada seluruh penggunanya, yaitu untuk menyetujui “term and conditions” (syarat dan ketentuan) yang baru hingga batas waktu 8 Februari 2021. Jika Anda masih menggunakan Whatsapp melebihi tanggal itu, artinya setuju. Jelas hal iini menjadi ramai diperbincangkan dan whatsapp langsung menuai kecaman dan ramai pula penggunanya meninggalkan whatsapp.

Ketakutan pihak Whatsapp ini sudah pasti dirasakan mengingat banyaknya kalangan yang mulai berangsur meninggalkannya. Bahkan mayoritas muslim di dunia sudah memiliki alternatif aplikasi pengganti yang jauh lebih aman dan buatan muslim sendiri. Hal ini jelas menjadikan pihak Whatsapp memikirkan ulang kebijakannya.

Hal ini sebenarnya merupakan bukti bahwa umat Islam memiliki power yang besar untuk mengancam eksistensi penjajahan Barat terhadap Islam. Akan tetapi pihak Facebook seakan membuat kebijakan baru sebagai bentuk perlawanannya pada kekuatan besar itu. CEO Facebook Inc, Mark Zuckerberg, mengatakan Facebook tidak akan lagi merekomendasikan konten kelompok sipil dan politik kepada pengguna platform tersebut. Artinya ada yang dibatasi dari tampilan Facebook mulai saat ini.

Belajar dari hal ini, Disadari atau tidak umat Islam di dunia memiliki power yang cukup besar untuk mampu menghentikan laju gerak kapitalis  dalam menjarah dan menguasai aset bangsa. Dari 1,9 Miliar jumlah umat Islam di dunia, sebagian besar telah menjadi pelanggan dari aplikasi yang diciptakan Barat, dan menjadi sumber keuangan dalam memakmurkan mereka. Inilah yang Barat takutkan dari kebangkitan umat Islam karena mereka nantinya jika berubah  dan menginginkan Islam maka eksistensi Barat akan melemah dan hancur.

Dari realitas ini seharusnya umat Islam memahami potensinya, untuk membangun kemenangan dan kemajuan bagi umat Islam. Meski kenyataan hari ini umat Islam justru banyak yang menjadi sasaran pengrusakan generasi, menjadikannya boneka-boneka tidak ideologis, mudah terpancing dan tersulut nafsu dan emosi sesaat  menjadi sasaran pengrusakan generasi , liberalisasi dan kapitalisasi. Semua atas nama nilai toleransi, kemajuan dan mengikuti perkembangan jaman. Miris. Padahal Islam seharusnya sebagai khoiru ummah bisa menjadi pemimpin atas peradaban saat ini hingga akhir jaman.

Potensi Umat Islam

 Hendaknya kita menyadari bahwa kebangkitan yaitu dengan memimpinnya umat Islam di dunia tidak mungkin terwujud kecuali setelah umat mengetahui jati dirinya, dan makna keberadaannya dalam kehidupan. Perlu disadari, salah satu nikmat terbesar yang diberikan Allah SWT kepada negeri-negeri muslim, khususnya Indonesia, selain mayoritas penduduknya muslim, adalah kekayaan yang melimpah. Siapapun yang menghayatinya akan menyadari ada lima potensi yang dimiliki umat Islam.

Pertama, Potensi Ideologis, pasca runtuhnya komunisme, musuh ideologis AS yang utama adalah Islam. Potensi Ideologis inilah yang dipandang sebagai ancaman oleh negara Kafir Imperialis. Bangkitnya Islam politik di Indonesia merupakan ancaman terbesar yang mampu merusak intervensi AS, China dan Eropa untuk terus negeri ini.

Kedua, Potensi Geopolitis. Kaum muslim secara geografis menempati posisi strategis jalur laut dunia. Mereka menempati Selat Gibraltar, Terusan Suez, Selat Dardanella, dan Boshporus yang menghubungkan Laut Hitam ke Mediterania, Selat Hormuz di Teluk dan Selat Malaka di Asia Tenggara. Dengan menempati posisi strategis ini, kebutuhan dunia banyak ditentukan oleh umat Islam. Jika kaum muslimin bersatu maka mereka menjadi kekuatan adidaya didunia yang akan membawa arah baru  dunia.

Ketiga, Potensi Sumber Daya Alam. Seluruh negeri-negeri muslim telah dianugrahi Allah dengan kekayaan alam yang melimpah : lembah, hutan, rempah-rempah, isi perut bumi yang kaya akan tambang, minyak, dan gas bumi. Laut yang memiliki aneka ragam potensi yang ada di permukaannya, di dasarnya, maupun di perut buminya. Potensi SDA ini, dipandang sebagai bahaya yang dapat mengalahkan negara-negara besar di satu sisi; sementara di sisi lain merupakan lahan bagi negara-negara kafir imperialis untuk memperkaya diri mereka.

Keempat, Potensi Demografi. Memang, jumlah penduduk bukalah faktor penentu kekuatan suatu negara. Tapi jika umat Islam bersatu maka kekuatan Islam akan sangat luar biasa. Realitas menunjukkan, bahwa Indonesia sebagi negeri muslim dengan penduduk muslim paling besar di antara negari-negari muslim lainnya. Akan tetapi potensi ini sekarang dinikmati Barat untuk memperkaya diri mereka,memanfaatkan potensi muslim yang banyak sebagai konsumen atas produk penjajahan mereka.

Kelima, Potensi Militer. Secara kuantitas jumlah tentara di Dunia Islam sangat besar. Bila terekrut 1% saja dari penduduknya yang 1,6 Milyar, akan didapat 16 juta tentara. Di Indonesia, bila 1% penduduknya terekrut menjadi tentara, akan ada 2,5 juta tentara. Karena itu dapat dibayangkan betapa kuatnya jika mobilisasi pasukan militer ini dilakukan oleh sebuah negeri muslim, apalagi negara yang bersifat internasional.

Semua potensi tersebut memunculkan ambisi negara-negara Barat, agar umat Islam tidak menjadi negara adikuasa yang dapat menghilangkan kedholiman dan nafsu penjajahan mereka. Sehingga Barat berupaya keras agar umat Islam menjadi jumud dan terbelakang, sehingga mampu dikebiri secara ideologis dan geopolitisnya tidak dapat digunakan untuk membangun peradaban Islam, melainkan justru dapat digunakan untuk merealisasikan kepentingan Barat. Umat Islam dibuat lemah dan dipecah belah. Disibukkan dengan segala kebutuhan hidup yang makin mahal dan sulit dijangkau. Sibuk mencari hiburan untuk menghilangkan stresnya meski mereka meraih uang pun dengan stres berat..

Mewaspadai beragam bentuk manuver dan strategi kaum kafir telah diingatkan oleh Allah dalam al quran:

Allah Ta’ala berfirman,

وَلَنْ تَرْضَى عَنْكَ الْيَهُودُ وَلَا النَّصَارَى حَتَّى تَتَّبِعَ مِلَّتَهُمْ قُلْ إِنَّ هُدَى اللَّهِ هُوَ الْهُدَى وَلَئِنِ اتَّبَعْتَ أَهْوَاءَهُمْ بَعْدَ الَّذِي جَاءَكَ مِنَ الْعِلْمِ مَا لَكَ مِنَ اللَّهِ مِنْ وَلِيٍّ وَلَا نَصِيرٍ
“Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: “Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang benar)”. Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu.” (QS. Al-Baqarah: 120)

Allah mengabarkan kepada Rasul-Nya, orang Yahudi dan Nashrani tidak akan ridha sampai kita mengikuti ajaran mereka. Karena mereka akan terus mengajak untuk mengikuti ajaran mereka dan mereka anggap itulah sebagai al-huda (petunjuk). 
Sudah saatnya umat Islam menyadari potensi besarnya. Dan mampu memanfaatkan setiap momen penting untuk bisa meraih kemenangan dan kebangkitan Islam. Semua elemen umat harus mampu menyadari dan meraih langkah kemajuan menuju kemenangan. Dan dakwah hari ini menjadi proses penting didalam memahamkan umat akan besarnya pemanfaatan potensi ini. Wallahu a’lam